Rabu, 30 November 2011

ciri-ciri organisasi dan unsur-unsur organisasi

Ciri-ciri Organisasi
Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi bisa disebut juga sebagai wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama
Adapun ciri-ciri dari organisasi adalah :
- Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
- Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
  2. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
  3. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
  1. Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
  2. Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
  3. Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Jadi, dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi.

Unsur-Unsur  Organisasi
Unsur – Unsur Organisasi :
1. Manusia (Man).
2. Kerjasama.
3. Tujuan Bersama.
4. Peralatan (Equipment).
5. Lingkungan.
6. Kekayaan alam.
7. Kerangka/Konstruksi mental
Secara garis besar organisasi mempunyai tiga unsur yaitu :
1. Manusia.
2. Kerjasama.
3. Tujuan bersama-sama.
Dari ketiga unsur tersebut saling terkait dan mempunyai satu kesatuan. dari berbagai macam teori organisasi yang di kemukakan oleh para ahli tidak ada satu pun yang memiliki kebenaran mutlak. dan antara teori organisasi yang satu dengan yang lain saling melengkapi.
Unsur-unsur Organisasi
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:
• Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.
• Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang
• Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing
• Ada tujuan tertentu
Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah :
- Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
- Harus ada orang-orang yang bekerja sama.
- Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.
- Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.

Sumber :
- Organisasi perilaku, struktur, proses, Jane Gibson Ahli bahasa oleh adriani, Binarupa aksara 1977.
- Perilaku organisasi, Sentot Imam Wahyono, Graha ilmu, 2010.

Teori-Teori Organisasi

{ Desember 18, 2010 @ 10:23 am } · { Uncategorized }
Organisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah (1) kesatuan (susunan dsb) yg terdiri atas bagian-bagian (orang dsb) dll perkumpulan dsb untuk tujuan tertentu; (2) kelompok kerja sama antara orang-orang yg diadakan untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi dalam arti statis (sebagai sesuatu yang tidak bergerak/diam), dan organisasi dalam arti dinamis (organisme sebagai suatu organ yang hidup, suatu organisme yang dinamis/proses kerjasama antara orang-orang yang tergabung dalam suatu wadah tertentu untuk mencapai tujuan bersama seperti yang telah ditetapkan secara bersama pula).
Organisasi ditandai adanya kepemimpinan, dan hal ini termasuk kedalam salah satu faktor penting bagi keorganisasian, seperti ungkapan Davis yang menyebutkan bahwa “Organization is any group of individual that is working toward some common end under leadership.”(organisasi adalah suatu kelompok orang yang sedang bekerja ke arah tujuan bersama dibawah kepemimpinan (Davis, 1951,).
organisasi
Teori organisasi adalah suatu konsepsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi sehingga dapat lebih berhasil bahkan pada gilirannya organisasi dapat mencapai sasaran yang ditetapkan, adapun yang dimaksud masalah itu sendiri adalah segala sesuatu yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan.
Masalah yang dihadapi oleh organisasi sangat kompleks dari setiap masalah organisasi yang sangat kompleks itu memunculkan berbagai kajian untuk lebih memahami efektifitas organisasi. Dari usaha intelektual itu kemudian berkembanglah berbagai teori organisasi dengan berbagai kaidah dan rumusnya.
Ada 9 macam teori organisasi yaitu teori organisasi klasik, teori organisasi birokrasi, teori organisasi human relations, teori organisasi perilaku, teori proses, teori organisasi kepemimpinan, teori organisasi fungsi, teori organisasi pembuatan keputusan dan teori organisasi kontingensi.
1. Teori Organisasi Klasik
Teori organisasi klasik disebut juga teori organisasi tradisional, teori organisasi spesialisasi, atau teori struktural. Ada 10 macam prinsip organisasi diantaranya : (1) prinsip penetapan tujuan yang jelas; (2) prinsip kesatuan perintah; (3) prinsip keseimbangan; (4) prinsip pendistribusian pekerjaan; (5) prinsip rentangan pengawasan; (6) prinsip pelimpahan wawasan; (7) prinsip departementasi; (8) prinsip penetapan pegawai yang tepat; (9) prinsip koordinasi dan (10) prinsip pemberian balas jasa yang memuaskan.
2. Teori Birokrasi
Pada dasamya teori organisasi birokrasi menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan, organisasi harus menjalankan strategi sebagai berikut:
a. Pembagian dan penugasan pekerjaan secara khusus
b. Prinsip hierarki atau bawahan hanya bertanggung jawab kepada atasannya langsung.
c. Promosi didasarkan pada masa kerja dan prestasi kerja, dan dilindungi dari pemberhentian sewenang-wenang dan yang demikian disebut prinsip loyalitas.
d. Setiap pekerjaan dilaksanakan secara tidak memandang bulu, tidak membeda-bedakkan status sosial, tidak pilih kasih. Strategi ini dinamakan prinsip impersonal
e. Tiap-tiap tugas dan pekerjaan dalam organisasi dilaksanakan menurut suatu sistem tertentu berdasarkan kepada data peraturan yang abstrak. Strategi ini dinamakan prinsip uniformitas
3. Teori Human Relations
Teori ini disebut juga teori hubungan kemanusiaan, teori hubungan antara manusia, teori hubungan kerja kemanusiaaan atau the human relations theory. Suatu hubungan dikatakan hubungan kemanusiaan apabila hubungan tersebut dapat memberikan kesadaran dan pengertian sehingga pihak lain merasa puas. Pengertian tersebut dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu hubungan manusia secara luas dan secara sempit. Dalam arti luas hubungan kemanusiaan adalah hubungan antara hubungan seseorang dengan orang lain yang terjadi dalam suatu situasi dan dalam semua bidang kegiatan atau kehidupan untuk mendapatkan suatu kepuasan hati.
4. Teori Organisasi perilaku
Teori ini disebut merupakan suatu teori yang memandang organisasi dari segi perilaku anggota organisasi. Teori ini berpendapat bahwa baik atau tidaknya, berhasil tidaknya organisasi mencapai sasaran yang telah ditetapkan berasal dari para anggotanya.
5. Teori Organisasi Proses
Suatu teori yang memandang organisasi sebagai proses kerjasama antara kelompok orang yang tergabung dalam suatu kelompok formal. Teori ini memandang organisasi dalam arti dinamis, selalu bergerak dan didalamnya terdapat pembagian tugas dan prinsip-prinsip yang bersifat umum (Universal).
6. Teori Organisasi Kepemimpinan
Teori ini beranggapan bahwa berhasil tidaknya organisasi mencapai tujuan tergantung sampai seberapa jauh seorang pemimpin mampu mempengaruhi para bawahan sehingga mereka mampu bekerja dengan semangat yang tinggi dan tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien dan efektif, adapun sedikitnya kajian atas teori organisasi yang berhubungan dengan masalah kepemimpinan dapat dibedakan atas:
a. Teori Otokratis
b. Teori Demokrasi
c. Teori kebebasan (Teory laissez fairre)
d. Teori Patnernalisme
e. Teori Personal atau pribadi.
f. Teori Non-Personal
7. Teori Organisasi Fungsi
Fungsi adalah sekelompok tugas atau kegiatan yang harus dijalankan oleh seseorang yang mempunyai kedudukan sebagai pemimpin atau manager guna mencapai tujuan organisasi. Sekelompok kegiatan yang menjadi fungsi seorang pemimpin atau manager terdiri dari kegiatan menyusun perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), pemberian motifasi atau bimbingan (Motivating), pengawasan (Controlling), dan pengambilan keputusan (Decision making).
8. Teori Pengambilan Keputusan
Teori ini berlandaskan pada adanya berbagai keputusan yang dibuat oleh para pejabat disetiap tingkatan, baik keputusan di tingkat puncak yang memuat ketentuan pokok atau kebijaksanaan umum, keputusan di tingkat menengah yang memuat program-progam untuk melaksanakan keputusan adminitratif, maupun keputusan di tingkat bawah.
9. Teori Kontingensi (Teori Kepentingan)
Teori ini berlandaskan pada pemikiran bahwa pengelolaan organisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar apabila pemimpin organisasi mampu memperhatikan dan memecahkan situasi tertentu yang sedang dihadapi dan setiap situasi harus dianalisis sendiri.
Dari semua teori ini, tidak satu teori pun yang dianggap paling lengkap atau paling sempurna, teori-teori itu satu sama lain saling mengisi dan saling melengkapi. Teori dianggap baik dan tepat apabila mampu memperhatikan dan menyesuaikan dengan lingkungan dan mampu memperhitungkan situasi-situasi tertentu.
SUMBER :
http://ryudi.wordpress.com/2010/12/18/teori-teori-organisasi/

Proses Pengambilan Keputusan

Proses Pengambilan Keputusan
     Dalam menjalankan suatu organisasi tentunya dibutuhkan pengambilan keputusan. Namun, tentu saja hal tersebut tidak dapat seenaknya dilaksanakan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat suatu organisasi akan mengambil keputusan.
     Di bawah ini adalah beberapa metode untuk mengambil keputusan terhadap masalah yang dihadapi suatu organisasi tersebut, yaitu kewenangan tanpa diskusi (authority rule without discussion), pendapat ahli (expert opinion), kewenangan setelah diskusi (authority rule after discussion), dan kesepakatan (consensus).
  • Kewenangan Tanpa Diskusi 
Metode ini seringkali digunakan oleh para pemimpin otokratik atau dalam kepemimpinan militer. Keuntungannya, yaitu cepat, dalam arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Selain itu, metode ini cukup sempurna dapat diterima kalau pengambilan keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan persoalan-persoalan rutin yang tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan persetujuan para anggotanya.
  • Pendapat Ahli ,
Kadang-kadang seorang anggota organisasi oleh anggota lainnya diberi predikat sebagai ahli (expert), sehingga memungkinkannya memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membuat keputusan. Metode pengambilan keputusan ini akan bekerja dengan baik, apabila seorang anggota organisasi yang dianggap ahli tersebut memang benar-benar tidak diragukan lagi kemampuannya dalam hal tertentu oleh anggota lainnya.
  • Kewenangan Setelah Diskusi ,
Metode authority rule after discussion ini mementingkan pertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, keputusan yang diambil melalui metode ini akan mengingkatkan kualitas dan tanggung jawab para anggotanya disamping juga munculnya aspek kecepatan (quickness) dalam pengambilan keputusan sebagai hasil dari usaha menghindari proses diskusi yang terlalu meluas. Dengan perkataan lain, pendapat anggota organisasi sangat diperhatikan dalam proses pembuatan keputusan. Kelemahannya, yaitu para anggota organisasi akan bersaing untuk mempengaruhi pengambil atau pembuat keputusan. Artinya bagaimana para anggota organisasi yang mengemukakan pendapatnya dalam proses pengambilan keputusan, berusaha mempengaruhi pimpinan kelompok bahwa pendapatnya yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan.
  • Kesepakatan ,
Kesepakatan terjadi kalau semua anggota dari suatu organisasi mendukung keputusan yang diambil. Keuntungannya, yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti tanggung jawab para anggota dalam mendukung keputusan tersebut. Selain itu metode kesepakatan sangat penting khususnya yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang kritis dan kompleks. Sedangkan kekurangannya, yaitu dibutuhkannya waktu yang relatif lebih banyak dan lebih lama, sehingga metode ini tidak cocok untuk digunakan dalam keadaan mendesak atau darurat.

Keempat metode pengambilan keputusan di atas, tidak ada yang terbaik dalam arti tidak ada ukuran-ukuran yang menjelaskan bahwa satu metode lebih unggul dibandingkan metode pengambilan keputusan lainnya.
Metode yang paling efektif yang dapat digunakan dalam situasi tertentu, bergantung pada faktor-faktor
·         Jumlah waktu yang ada dan dapat dimanfaatkan.
·         Tingkat pentingnya keputusan yang akan diambil oleh kelompok.
·         Kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh pemimpin kelompok dalam mengelola kegiatan pengambilan keputusan tersebut.
    Berdasarkan pengalaman oraganisasi yang saya ikuti, biasanya pada saat akan mengambil suatu keputusan, sang ketua organisasi akan mengumpulkan seluruh anggota organisasinya untuk diajak rapat dan mendiskusikan pokok permasalahan yang sedang dihadapi. Pada saat rapat ini ketua akan menjelaskan bagaimana duduk perkara dalam organisasinya, setelah itu setiap anggota di persilakan memberikan usul-usul yang masuk akan dan dapat diterima.
     Dari beberapa masukan yang diterima, biasanya terdapat kesamaan pendapat. Pada saat inilah usul yang paling banyak biasanya akan menjadi hasil akhir dalam penentuan keputusan. Tentunya usul tersebut akan dipertimbangkan lagi dan disetujui oleh semua pihak. Dengan begitu pada saat pengambilan keputusan tidak terjadi cek cok yang berakhir pada pembicaaran yang kurang berkenan di belakang rapat.

SUMBER :
http://primalestari76.blogspot.com/2011/04/proses-pengambilan-keputusan.html

penetapan tujuan dari suatu perencanaan bisnis

(Vibizmanagement – Finance) - Apa yang menjadi tujuan anda untuk berbisnis akan sangat mempengaruhi rencana bisnis anda, mendefinisikan rencana bisnis memang tidak mudah, karena definisi rencana bisnis akan menjadi  berbeda untuk setiap organisasi. Sebuah rencana bisnis, dalam bentuk yang paling sederhana, biasanya akan menentukan di mana Anda ingin bisnis lalu bagaimana dan berapa lama Anda berencana untuk mendapatkannya. Sebuah rencana bisnis sangat penting untuk memulai sebuah bisnis dapat dikatakan ini merupakan blue print untuk membangun bisnis Anda.
Setelah rencana bisnis ditulis, kita tidak boleh mengabaikannya. Hal ini hanya berguna jika terus hidup, dipertahankan dan berkembang.

Perencanaan dalam arti yang sederhana sering diberi makna dengan ungkapan seperti “berpikir sebelum bertindak atau berhitung sebelum melangkah”.
Perencanaan Bisnis menurut beberapa businessman bukan sekedar lembaran kertas yang berisikan daftar investor dan  bukan untuk formalitas, bukan juga seperti tugas kuliah agar dapat nilai terbaik. Perencanaan bisnis tidak hanya sebuah peta perjalanan.
Dalam perencanaan bisnis jangan “membuat bisnis yang terlalu sempurna” atau perfeksionis atau terlalu bertele-tele. Tetapi perencanaan bisnis bisa anda gunakan untuk mengelola dan meminimalisir resiko kegagalan.

Peranan perencanaan ini sangat penting dalam kaitannya dengan upaya pencapaian suatu tujuan. Tanpa ada perencanaan atau perencanaan yang dibuat kurang baik, maka kemungkinan besar tujuan tersebut tidak tercapai atau tercapai tetapi dengan biaya yang sangat mahal

Rencana bisnis yang terbaik harus memiliki tujuan-tujuan yang jelas dan mengandung strategi. Tujuan anda harus smart,spesifik,terukur,achievable,realistis dan memiliki Jangka waktu

Tujuan merupakan jantung dari rencana bisnis. Mereka memberikan indikasi yang jelas dari mana bisnis dimulai dan sedang menuju kemana lalu apa yang anda usahakan untuk mencapainya. Tujuan rencana adalah bagian yang paling penting. Setiap rencana harus menguraikan tujuan Anda. Setiap tujuan harus menentukan hasil dan kegiatan yang dapat dengan mudah dilacak. Ini mungkin meningkatkan penjualan bulanan atau keuntungan untuk beberapa nomor tertentu atau persentase tertentu, mengurangi biaya atau biaya operasional ke nomor tertentu atau persen, menjaga cash flow, melunasi pinjaman, atau menemukan jumlah tertentu pendanaan baru.

Menurut Clement Bev, dari "Bagaimana Menjalankan Bisnis Online," tujuan harus dapat diukur sehingga kemajuan dapat ditentukan, ditindaklanjuti sehingga tindakan yang jelas dapat dirancang dan realistis sehingga mereka dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu. Tujuan memungkinkan mereka yang membaca rencana bisnis dapat melihat seperti apa perusahaan di masa depan.

Tujuan Jangka panjang  ditetapkan melalui perencanaan strategis yang diterjemahkan ke dalam kegiatan dapat dipastikan mencapai tujuan melalui perencanaan operasional.
Menetapkan tujuan melibatkan proses terus menerus penelitian dan pengambilan keputusan. Pengetahuan tentang bisnis anda sendiri merupakan titik awal yang penting dalam menetapkan tujuan.
Setiap tujuan harus menentukan hasil dan kegiatan yang dapat dengan mudah dilacak. Ini mungkin meningkatkan penjualan bulanan atau keuntungan untuk beberapa nomor tertentu atau persentase tertentu, mengurangi biaya atau biaya operasional ke nomor tertentu atau persen, menjaga cash flow, melunasi pinjaman, atau menemukan jumlah tertentu pendanaan baru.

Tujuan tidak harus datang secara eksklusif dari hasil keuangan. Anda dapat menetapkan tujuan untuk kinerja, kepuasan pelanggan, dan elemen kunci lain dari keberhasilan, asalkan Anda menentukan bagaimana mereka akan diukur.
Tujuan yg kita buat harus diukur terhadap skala waktu yang ditentukan. Hasilnya mungkin menunjukkan bahwa area tertentu dari bisnis tersebut tidak dikelola dengan baik, atau bahwa tidak menguntungkan untuk alasan lain. Perubahan kondisi pasar, teknologi, ketersediaan sumber daya atau faktor eksternal lain mungkin membuat lebih sulit untuk berhasil di daerah tertentu bisnis. Faktor serupa dapat membuka pintu lain untuk bisnis. Oleh karena itu, masuk akal jika ada perubahan rencana.

Mengubah rencana dapat berarti penghapusan beberapa tujuan lama, dan pengenalan tujuan baru. Ini bukan "kecurangan", itu adalah mengadopsi perspektif yang realistis bahwa dalam bisnis: hal-hal dapat berubah; Anda perlu menyesuaikan tujuan dalam rencana bisnis Anda sehingga mereka memberikan bisnis Anda kesempatan terbaik untuk sukses.

Tujuan dari rencana anda akan membantu Anda mengukur, mengendalikan dan mengelola bisnis. Tanpa mereka Anda tidak memiliki cara untuk mengetahui apakah bisnis sukses atau tidak.

SUMBER :
http://vibizmanagement.com/journal/index/category/financial/1622
PROSES PERENCANAAN

DefinisiPerencanaan
Pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa.

Perencanaan yang baik mempertimbangkan :
1.     Kondisi mendatang
2.     Kegiatan yang akan dilaksanakan
3.     Periode sekarang rencana dibuat

Kebutuhan perencanaan berada pada semua tingkatan organisasi.
Manajemen puncak
Perncanaan jangka panjang dan strategi-strategi organisasi
Manajemen bawah
Perencanaan jangka pendek dan pada kelompok kerja/unit

Perencanaan : Suatu proses yang tidak berakhir           Perencanaan kembali

Perencanaan bersifat “ fleksibilitas, aktif, dinamis, berkesinambungan dan kreatif “

Aspek penting dalam perencanaan :
1.     Pembuatan keputusan
2.     Proses pengembangan dan
3.     Penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan masalah

Jenis Rencana
Organisasi menggunakan dua rencana utama :
1.     Rencana strategic
2.     Rencana operasional


Hierarki Rencana

Diciptakan oleh
pendiri, dewan direksi                                                            Penetapan Misi
Atau para manajer
puncak

Manajemen puncak                 Tujuan Strategik                                  Rencana Strategik
dan menengah

Manajer lini-                            Tujuan Operasional                             Rencana Operasional
pertama dan
menengah




Rencana operasional tumbah dari rencana strategic dan pernyataan misi, terdapat empat pokok perbedaan antara rencana strategic dan operasional :
1.     Horison waktu
2.     Ruang lingkup
3.     Kerumitan dan dampak
4.     Ketidaktergantungan

Tahap Dasar Perencanaan
Tahap 1      : Menetapkan keadaan saat ini
Tahap 2      : Merumuskan keadaan saat ini
Tahap 3      : Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
Tahap 4      : Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk
  pencapaian tujuan

Empat Tahap Dasar Perencanaan

     Tahap 1                      Tahap 2                   Tahap3                               Tahap 4
  Menetapkan              Merumuskan            Identifikasi            Pengembangan             Tujuan
      Tujuan                       keadaan                Kemudahan               kegiatan                          
                                               
                                                                     Hambatan



Alasan Perlu Perencanaan
1.     Protective benefits yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan
2.     Positive benefits dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.


Lingkungan                                                                 Lingkungan











                             Reaksi                                                                                                 Rencana
                       

                        Manajemen                      Lingkungan                       Manajemen















 



                             Reaksi                                                                                                   Rencana


                        Lingkungan                                                                 Lingkungan

Manajemen sebagai reaktor pasif               Manajemen sebagai dinamis, aktif,
                                                                                      dan kreatif



Manfaat Perencanaan
1.     Membantu Manajemen menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
2.     Membantu dalam kristalisasi persesuaian masalah utama
3.     Memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
4.     Membantu penempatan tanggung jawab lebih cepat
5.     Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
6.     Memudahkan dalam koordinasi di antara berbagai bagian organisasi
7.     Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
8.     Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
9.     Menghemat waktu, usaha, waktu dan dana

Kelemahan Perencanaan
1.     Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata.
2.     Perencanaan cenderung menunda kegiatan
3.     Perencanaan mungkin terlalu membatasi Manajemen untuk berinisiatif dan inovasi
4.     Terkadang hasil terbaik diperoleh dari penyelesaian situasi individual dan penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi
5.     Ada rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten

Perencanaan tetap harus dilakukan oleh suatu organisasi

Hubungan Perencanaan Dengan Fungsi Manajemen
Perencanaan adalah fungsi yang paling dan da meresap ke seluruh fungsi-fungsi Manajemen ; Saling berhubung, Slaing tergantung dan berinteraksi.

Bagaimana perencanaan dihubungkan dengan fungsi manajemen

Pengawasan





















 




              Pengorgani-         Penyusunan        Pengarahan
                                          sasian                personalia









 



Perencanaan



Contoh hubungan :
ü Proses pengaturan kerja bersama sumber daya organisasi
ü Penyusunan personalia
ü Penerapan dan menentukan kombinasi dari factor, kekuatan, sumber daya dan hubungan mengarahkan dan memotivasi karyawan
ü Pengawasan sebagai kreteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana
Menurut Donald C. Mosley dan Paul H. Pietri : The Art Of Working With And Through People, 1975.
Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan erat ; Dalam Manajemen disebut
“ Kembar Siam “

Tujuan setiap rencana adalah membantu sumber daya dalam kontribusinya secara positif terhadap pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.


    Rencana                               Rencana baru                          Rencana baru
                            (sistesa)                                    (sistesa)
    Pengawasan                         Pengawasan                                      Pengawasan



Para manajer harus dapat menentukan hubungan-hubungan organisasi, kualifikasi personalia, bagaimana bawahan diarahkan dan cara pengawasan yang diterapkan.


Tipe Perencanaan Dan Rencana
Proses dasar perencanaan setiap manajer sama, pada prakteknya dapat mengambil berbagai bentuk, hal ini disebabkan oleh :
1.     Perbedaan tipe organisasi : Misi berbeda : Pendekatan perencanaan berbeda
2.     Dalam suatu organisasi yang sama dibutuhkan tipr perencanaan yang berbeda untuk waktu yang berbeda
3.     Manajer-manajer yang berlainan akan mempunyai gaya perencanaan yang berbeda.

Klasifikasi dasar rencana – rencana :
1.     Bidang fungsional
Produksi, pemasaran, keuangan dan personalia
2.     Tingkatan organisasional
Keseluruhan organisasi dan satuan kerja organisasi
3.     Karakteristik (sifat) rencana
Kompleksitas, fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kuantitatif dan kualitatif
4.     Waktu
Rencana jangka pendek, menegah dan jangka panjang
5.     Unsur – unsur rencana
Dalam wujud anggaran, program, proses, kebijaksanaan, pengembangan dll.

Tipe utama rencana :
1.     Rencana strategic
Strategi adalah program umum untuk pencapaian tujuan-tujuan organisasi dalam pelaksanaan misi.
Terdapat peranan aktif, sadar dan rasional yang dimainkan oleh manajer dalam perumusan strategi organisasi.
 
sumber : http://umuatia.blogspot.com/2011/11/proses-perencanaan-definisi-perencanaan.html