Minggu, 08 Januari 2012

Perencanaan Strategis dalam Suatu Manajemen Organisasi

Perencanaan Strategis dalam Suatu Manajemen Organisasi


Perencanaan strategis dalam suatu manajemen organisasi
Perencanaan Strategis ( Strategic Planning ) adalah sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi di masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan ( Kerzner , 2001 )
Untuk mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis / strategic planning. Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategi ( Skinner, 1969 ).Untuk mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis. Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategi.
Howard Elock mengatakan bahwa manajemen strategis mencangkup dua aktivitas pokok, yaitu :
1.      Menetapkan pilihan-pilihan strategis, menenukan arah tujuan organisasi dimasa yang akan datang.
2.      Implmentasi strategis , pengembangan struktur, proses budaya yang cocok atau tepat untuk mewujudkan pilihan/rencana strategis.
Tujuan dari perencanaan strategis : manajemen berbasis kinerja Sektor publik lamban dalam mengadopsi manajemen strategis dibandingkan sektor bisnis karena birokrasi publik lebih mengutamakan pelaksanaan fungsi dan tanggungjawab ketimbang tujuan atau hasil (result). Dalam manajemen strategis pernyataan tujuan harus :
1.      Terarah , dengan pernyataan spesifik menyebutkan kondisi yang ingin dicapai
2.      Batas waktu tiap –tiap tujuan yang hemdak diwujudkan jelas
3.      Terukur, sehingga bias dievaluasi sejauh man tujuan dapat diwujudkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar